1.
Pengangguran
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang
yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua
hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan
yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau
para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang
mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena
dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan
berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah
sosial lainnya.
Jenis & Macam Pengangguran, yaitu :
v Berdasarkan jam kerja
Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi
3 macam:
1.
Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang
tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
2.
Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak
bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga
kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari
35 jam selama seminggu.
3.
Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang
sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak
karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
v Berdasarkan penyebab terjadinya
Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran
dikelompokkan menjadi 7 macam:
1.
Pengangguran friksional (frictional unemployment)
Pengangguran friksional adalah
pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu,
informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran
pekerna penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi
persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu
perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia
yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
2.
Pengangguran konjungtural (cycle unemployment)
Pengangguran konjungtoral adalah
pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya)
kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
3.
Pengangguran struktural (structural unemployment)
Pengangguran struktural adalah
pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi
dalam jangka panjang. Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa
kemungkinan, seperti:
§ Akibat permintaan berkurang
§ Akibat kemajuan dan pengguanaan
teknologi
§ Akibat kebijakan pemerintah
4.
Pengangguran musiman (seasonal Unemployment)
Pengangguran musiman adalah
keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang
menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti
musim tanam, pedagang durian yang menanti musim durian.
5.
Pengangguran siklikal
Pengangguran siklikal adalah
pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga
permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
6.
Pengangguran teknologi
Pengangguran teknologi adalah
pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia
menjadi tenaga mesin-mesin.
7.
Pengangguran siklus
Pengangguran siklus adalah
pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian karena
terjadi resesi. Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan
masyarakat (aggrerate demand).
2. Inflasi
inflasi adalah suatu proses
meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan
dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain,
konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu
konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya
ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan
proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari
suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga
yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator
untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan
harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi.
Inflasi dapat terjadi apabila :
§ Diwarnai kenaikan harga-harga
komoditi secara umum.
§ Dapat diketahui dan dihitung jika
telah berjalan dalam kurun waktu tertentu dan dalam wilayah tertentu.
Inflasi dapat dibagi dalam :
§ Inflasi ringan jika nilainya
berkisar 0% s/d 10%
§ Inflasi sedang jika nilainya
berkisar 10% s/d 30%
§ Inflasi berat jika nilainya
berkisar 30% s/d 100%
§ Hyperinflasi jika nilainya > 100%
Jika dilihat dari sebab-sebab
kemuculannya dibagi dalam :
§ Inflasi karena naiknya permintaan
Inflasi
karena naiknya permintaan adalah inflasi yang terjadi karena adanya gejala
naiknnya permintaan secara umum.
§ Inflasi yang terjadi karena
naiknnya biaya produksi
Inflasi
ini terjadi jika kecenderungan naiknya harga lebih diakibatkan karena naiknya
biaya produksi.
§ Inflasi yang berasal dari dalam
negeri
Inflasi
yang berasal dari dalam negeri adalah inflasi yang terjadi dikarenakan
peristiwa-peristiwa yang terjadi didalam negeri.
§ Inflasi yang berasal dari luar
negeri
Proses
terjadinya diawali dengan masuknya komoditi impor yang telah terkena
inflasi (harga naik) dinegara asalnya.
Inflasi memang akan membawa
dampak yang kurang baik bagi beberapa aspek kegiatan ekonomi masyarakat,
diantaranya :
§ Pertama, inflasi akan menjadikan
turunnya pendapatan riil masyarakat yang memiliki penghasilan tetap.
§ Kedua, inflasi menyebabkan
turunnya nilai riil kekayaan masyarakat yang berbentuk kas.
§ Ketiga, inflasi akan menyebabkan
nilai tabungan masyarakat menjadi turun.
§ Keempat, inflasi akan menyebabkan
laju pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi terhambat.
Beberapa sisi positif dari adanya
inflasi :
§ Inflasi yang terkendali
menggambarkan adanya aktivitas ekonomi dalam suatu negara.
§ Inflasi terkendali merangsang masyarakat
untuk terus berusaha bekerja keras untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar