Rabu, 06 November 2013

Sinopsis Film Habibie & Ainun



Film Habibie & Ainun mengangkat kisah nyata tentang cinta pertama dan terakhir dari Presiden ketiga Indonesia dan ibu negara. Kisah tentang Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie dan mendiang istrinya (Alm.) Hasri Ainun Habibie. Film bergenre drama romantis ini diberi judul berdasarkan buku tulisan Habibie sendiri yag berjudul 'Habibie & Ainun'



Judul               : Habibie & Ainun
Pemeran      : Reza Rahardian, Bunga Citra Lestari, Ratna Riantiarno, Hengky Sulaiman, Bayu Oktara
Sutradara        : Faozan Rizal
Genre             : Drama
Produser         : Dhamoo Punjabi, Manoj Punjabi
Produksi         : MD PICTURES


Sinopsis

Awalnya BJ Habibie menulis otobiografinya hanya sebagai terapi hati. Namun, siapa yang menyangka jika respon terhadap buku setebal 322 halaman tersebut begitu luar biasa. Film yang sudah tayang pada Desember 2012 di bioskop-bioskop Indonesia ini menceritakan tentang Rudy Habibie seorang sosok yang jenius, ia ahli pesawat terbang yang punya mimpi besar yaitu, berbakti kepada bangsa Indonesia dengan membuat truk terbang untuk menyatukan Indonesia. Semantara Ainun adalah seorang wanita muda yang cerdas dengan jalur karir terbuka lebar untuknya sebagai seorang dokter.

Saat masih duduk dibangku SMP Habibie adalah anak yang jahil dan suka mencari perhatian kepada Ainun. Setiap pulang sekolah Habibie selalu menggoda Ainun untuk mendapatkan perhatiannya. Singkat cerita pada tahun 1962, dua kawan SMP ini bertemu lagi di Bandung. Habibie jatuh cinta seketika pada Ainun yang baginya semanis gula. Tapi Ainun, dia tak hanya jatuh cinta, dia iman pada visi dan mimpi Habibie. Mereka pun akhirnya menikah dan terbang ke Jerman.

Memiliki mimpi bukanlah perkara yang selalu mudah, Habibie dan Ainun tahu itu. Cinta mereka berdua terbangun dalam perjalanan mewujudkan mimpi. Dinginnya salju Jerman, pengorbanan, rasa sakit, kesendirian serta godaan harta dan kekuasaan saat mereka kembali ke Indonesia mengiringi perjalanan dua hidup menjadi satu.

Bagi Habibie, sosok Ainun adalah segalanya. Ainun adalah mata untuk melihat hidupnya. Sama halnya dengan Ainun, Habibie adalah segalanya, pengisi kasih dalam hidupnya. Namun setiap kisah mempunyai akhir, setiap mimpi mempunyai batas.


Ada beberapa kelebihan dari film Habibie & Ainun ini menurut saya :


  1. Mengangkat kisah cinta murni dan abadi yang NYATA alias bukan fairytale. Bahwa cinta suci dan abadi itu benar-benar eksis di dunia nyata, bukan dongeng Cinderella dengan akhir “Happy ever after”, tapi kebahagiaan dalam lika-liku kehidupan sesungguhnya. Point ini membuat penonton berminat untuk menontonya.
  2. Akting Reza Rahadian yang brilian. Saya benar-benar melihat Habibie dalam dirinya. Chemistry-nya dengan Bunga pun terasa sekali. Buat saya sih pertama kalinya melihat Bunga begitu anggun dan keibuan. Bunga cukup berhasil memperlihatkan sosok istimewa seorang Ainun. Kalau ada yang berpendapat Bunga terbantu sekali oleh Reza, buat saya Bunga sudah berusaha keras dengan kemampuannya sendiri.
  3. Ending yang mengharukan. Saat Habibie (asli) menangis di pusara (Almrh) Ainun. 
  4. Soundtrack filmnya. Liriknya dalem, dan saya merasa Bunga bernyanyi semakin matang. 
  5. Film ini punya qoutes-qoutes keren—yang sering saya lihat dijadikan status, twit, maupun dp bbm—semisal :
    • “Saya tidak bisa, saya tidak bisa berjanji akan menjadi istri yang sempuran untukmu. tapi saya akan selalu mendampingimu, saya janji itu.”-Ainun, ketika dilamar oleh Habibie.
    •  “Setiap ujung terowongan pasti ada cahaya, dan saya janji akan membawamu ke cahaya itu.”-Habibie, ketika Ainun memintanya untuk dipulangkan ke Indonesia
                  Dan yang paling terkenal
    • “Masa lalu saya adalah milik saya, masa lalu kamu adalah milik kamu, tapi masa depan adalah milik kita.” –Habibie.
                 
Tapi namanya semua karya tidak ada yang sempurna, film ini pun punya kekurangan yang menurut saya mengganggu, yaitu selain plotnya yang kadang terlalu cepat sehingga mengurangi kenikmatan dramatisasi, dan satu lagi adalah make up-nya. Habibie dan Ainun tua tampak menjadi seumuran dengan kedua anak mereka saat kedua anak mereka muncul dalam adegan film tersebut.


Film ini membuktikan bahwa cinta sejati itu benar-benar ada. Rekomendasi buat yang suka kisah tentang cinta sejati dan penyuka cerita bertema nasionalisme.

Kesimpulan saya : filmnya bagus, cukup memorable, tapi tidak cukup menarik untuk saya tonton berulang-ulang.

Rating saya   :   8 dari 10 Bintang              
                                                                                                                         
Sekian sinopsis yang telah saya buat, semoga bisa bermanfaat dan bisa membantu saya sebagai bahan penilaian untuk mata kuliah softskill semester 5 ini. Mohon maaf jika ada salah kata dalam penulisan atau bahasa yang kurang dimengerti dalam penulisan ini. Terima kasih

0 komentar:

Posting Komentar