Film Habibie &
Ainun mengangkat kisah nyata tentang cinta pertama dan terakhir dari Presiden
ketiga Indonesia dan ibu negara. Kisah tentang Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie
dan mendiang istrinya (Alm.) Hasri Ainun Habibie. Film bergenre drama romantis
ini diberi judul berdasarkan buku tulisan Habibie sendiri yag berjudul 'Habibie
& Ainun'
Judul : Habibie & Ainun
Pemeran : Reza Rahardian, Bunga Citra Lestari,
Ratna Riantiarno, Hengky Sulaiman, Bayu Oktara
Sutradara
: Faozan Rizal
Genre
: Drama
Produser : Dhamoo Punjabi, Manoj Punjabi
Produksi : MD PICTURES
Sinopsis
Awalnya BJ Habibie
menulis otobiografinya hanya sebagai terapi hati. Namun, siapa yang menyangka
jika respon terhadap buku setebal 322 halaman tersebut begitu luar biasa. Film
yang sudah tayang pada Desember 2012 di bioskop-bioskop Indonesia ini
menceritakan tentang Rudy Habibie seorang sosok yang jenius, ia ahli pesawat
terbang yang punya mimpi besar yaitu, berbakti kepada bangsa Indonesia dengan
membuat truk terbang untuk menyatukan Indonesia. Semantara Ainun adalah seorang
wanita muda yang cerdas dengan jalur karir terbuka lebar untuknya sebagai
seorang dokter.
Saat masih duduk
dibangku SMP Habibie adalah anak yang jahil dan suka mencari perhatian kepada
Ainun. Setiap pulang sekolah Habibie selalu menggoda Ainun untuk mendapatkan
perhatiannya. Singkat cerita pada tahun 1962, dua kawan SMP ini bertemu lagi di
Bandung. Habibie jatuh cinta seketika pada Ainun yang baginya semanis gula.
Tapi Ainun, dia tak hanya jatuh cinta, dia iman pada visi dan mimpi Habibie.
Mereka pun akhirnya menikah dan terbang ke Jerman.
Memiliki mimpi
bukanlah perkara yang selalu mudah, Habibie dan Ainun tahu itu. Cinta mereka
berdua terbangun dalam perjalanan mewujudkan mimpi. Dinginnya salju Jerman,
pengorbanan, rasa sakit, kesendirian serta godaan harta dan kekuasaan saat
mereka kembali ke Indonesia mengiringi perjalanan dua hidup menjadi satu.
Bagi Habibie, sosok
Ainun adalah segalanya. Ainun adalah mata untuk melihat hidupnya. Sama halnya
dengan Ainun, Habibie adalah segalanya, pengisi kasih dalam hidupnya. Namun
setiap kisah mempunyai akhir, setiap mimpi mempunyai batas.
Ada beberapa kelebihan dari film Habibie & Ainun ini
menurut saya :
- Mengangkat kisah cinta murni dan
abadi yang NYATA alias bukan fairytale. Bahwa cinta suci dan abadi itu
benar-benar eksis di dunia nyata, bukan dongeng Cinderella dengan akhir “Happy
ever after”, tapi kebahagiaan dalam lika-liku kehidupan sesungguhnya. Point ini
membuat penonton berminat untuk menontonya.
- Akting
Reza Rahadian yang brilian. Saya benar-benar melihat Habibie dalam dirinya.
Chemistry-nya dengan Bunga pun terasa sekali. Buat saya sih pertama kalinya
melihat Bunga begitu anggun dan keibuan. Bunga cukup berhasil memperlihatkan
sosok istimewa seorang Ainun. Kalau ada yang berpendapat Bunga terbantu sekali
oleh Reza, buat saya Bunga sudah berusaha keras dengan kemampuannya sendiri.
- Ending yang mengharukan. Saat Habibie
(asli) menangis di pusara (Almrh) Ainun.
- Soundtrack filmnya. Liriknya dalem,
dan saya merasa Bunga bernyanyi semakin matang.
- Film ini punya qoutes-qoutes
keren—yang sering saya lihat dijadikan status, twit, maupun dp bbm—semisal :
- “Saya tidak bisa, saya tidak bisa berjanji akan menjadi istri
yang sempuran untukmu. tapi saya akan selalu mendampingimu, saya janji
itu.”-Ainun, ketika dilamar oleh Habibie.
- “Setiap ujung terowongan pasti ada cahaya, dan saya janji
akan membawamu ke cahaya itu.”-Habibie, ketika Ainun memintanya untuk
dipulangkan ke Indonesia
Dan yang paling terkenal
- “Masa lalu saya adalah milik saya, masa lalu kamu adalah
milik kamu, tapi masa depan adalah milik kita.” –Habibie.
Tapi namanya semua
karya tidak ada yang sempurna, film ini pun punya kekurangan yang menurut saya
mengganggu, yaitu selain plotnya yang kadang terlalu cepat sehingga mengurangi
kenikmatan dramatisasi, dan satu lagi adalah make up-nya. Habibie dan Ainun tua
tampak menjadi seumuran dengan kedua anak mereka saat kedua anak mereka muncul
dalam adegan film tersebut.
Film ini membuktikan
bahwa cinta sejati itu benar-benar ada. Rekomendasi buat yang suka kisah
tentang cinta sejati dan penyuka cerita bertema nasionalisme.
Kesimpulan saya :
filmnya bagus, cukup memorable, tapi tidak cukup menarik untuk saya tonton
berulang-ulang.
Rating saya : 8 dari 10 Bintang
Sekian sinopsis yang
telah saya buat, semoga bisa bermanfaat dan bisa membantu saya sebagai bahan
penilaian untuk mata kuliah softskill semester 5 ini. Mohon maaf jika ada salah
kata dalam penulisan atau bahasa yang kurang dimengerti dalam penulisan ini.
Terima kasih