Selasa, 24 April 2012

Tugas HTML


<HTML>
<HEAD>
<TITLE>MASAKAN JEPANG</TITLE>
</HEAD>
<BODY BGCOLOR="gold">
<FONT FACE="Levenim MT">
<H2 ALIGN="CENTER">Menu Masakan Jepang</H2>
<p ALIGN=JUSTIFY>
<br>
Masakan Jepang adalah makanan yang dimasak dengan cara memasak yang berkembang secara unik di Jepang dan menggunakan bahan makanan yang diambil dari wilayah Jepang dan sekitarnya. Makanan orang Jepang berbeda-beda menurut zaman, tingkat sosial, dan daerah tempat tinggal. Cara memasak masakan Jepang banyak meminjam cara memasak dari negara-negara Asia Timur dan negara-negara Barat Pada umumnya, bahan-bahan masakan Jepang berupa: beras, hasil pertanian (sayuran dan kacang-kacangan), dan makanan laut. Masakan Jepang juga tidak menggunakan bumbu yang berbau tajam seperti bawang putih. Umumnya, masakan Jepang rendah lemak, tapi mengandung kadar garam yang tinggi.</p>
</FONT>
<br>
<br>
<FONT FACE="Lucida Sans" ALIGN=LEFT>
<ol>
<li>
<b><u>Daftar menu makanan Jepang</u></b>
</FONT>
<br>
<br>
<FONT FACE="Levenim MT" ALIGN=LEFT>
<UL>
<IMG SRC="Sushi R.JPG" ALIGN=LEFT VSPACE=10 HSPACE=30>
<LI>Sushi
<p ALIGN=JUSTIFY>Terdiri dari nasi yang dibentuk bersama lauk (neta) berupa makanan laut, daging, sayuran mentah atau sudah dimasak dan dilengkapi dengan saus.<br>
Nasi sushi mempunyai rasa masam yang lembut karena dibumbui campuran cuka beras, garam, dan gula.</p>
<br>
<br>
</UL>
<UL>
<IMG SRC="R.JPG" ALIGN=LEFT VSPACE=10 HSPACE=30>
<LI>Ramen
<p ALIGN=JUSTIFY>Masakan mi kuah Jepang yang berasal dari Cina. Terdiri dari ramen atau rebusan mi hasil buatan tangan sendiri diceburkan ke dalam sebuah mangkuk berisi kuah yang dibuat dari berbagai jenis kaldu dan ditambahkan dengan chasiu, menma, telur rebus, sayuran hijau (seperti bayam), irisan daun bawang, nori.</p>
<br>
</UL>
<UL>
<IMG SRC="Shabu Shabu R.JPG" ALIGN=LEFT VSPACE=10 HSPACE=30>
<LI>Shabu-shabu
<p ALIGN=JUSTIFY>Makanan Jepang jenis Nabemono berupa irisan sangat tipis daging sapi yang dicelup ke dalam panci khusus berisi air panas dan sayur-sayuran, tahu, atau kuzukiri di atas meja makan, dan dilambai-lambaikan di dalam kuah untuk beberapa kali sebelum dimakan bersama saus (tare) mengandung wijen yang disebut gomadare atau ponzu. Pilihan daging: daging sapi, daging ayam, daging domba, ikan fugu, gurita dan ikan.</p>
<br>
</UL>
<UL>
<IMG SRC="Sashimi R.JPG" ALIGN=LEFT VSPACE=10 HSPACE=30>
<LI>Sashimi
<P ALIGN=JUSTIFY>Makanan Jepang berupa makanan laut segar seperti ikan, kerang, dan udang karang dengan kesegaran prima yang langsung dimakan dalam keadaan mentah bersama penyedap seperti kecap asin, parutan jahe, dan wasabi.</P>
</UL>
<br>
<br>
<br>
<br>
</FONT>
<FONT FACE="Lucida Sans" ALIGN=LEFT>
<li>
<b><u>Daftar menu minuman khas Jepang</u></b>
</FONT>
<br>
<br>
<FONT FACE="Levenim MT" ALIGN=LEFT>
<UL>
<IMG SRC="Sake R.JPG" ALIGN=LEFT VSPACE=10 HSPACE=40>
<LI>Sake
<p>Minuman beralkohol dari Jepang yang berasal dari hasil fermentasi beras (anggur beras)</p>
</UL>
<br>
<br>
<br>
<br>
<br>
<UL>
<IMG SRC="Shochu R-tile.JPG" ALIGN=LEFT VSPACE=10 HSPACE=40>
<LI>Shochu
<p>Minuman keras asal Jepang yang kandungan alkoholnya lebih tinggi dari sake atau anggur, tapi lebih rendah dari wiski</p>
<br>
<br>
<br>
</UL>
<UL>
<IMG SRC="Ocha R.JPG" ALIGN=LEFT VSPACE=10 HSPACE=40>
<LI>Ocha
<p>Teh Jepang yang dibuat dari daun tanaman teh (Camellia sinensis) yang dipetik dan mengalami proses pemanasan untuk mencegah oksidasi</p>
<br>
<br>
<br>
<br>
<br>
</UL>
</FONT>
<FONT FACE="Lucida Sans" ALIGN=LEFT>
<li>
<b><u>Daftar menu makanan ringan khas Jepang</u></b>
</FONT>
<br>
<br>
<FONT FACE="Levenim MT" ALIGN=LEFT>
<UL>
<IMG SRC="Mochi R.JPG" ALIGN=LEFT VSPACE=10 HSPACE=40>
<LI>Mochi
<p>Kue Jepang yang terbuat dari beras ketan, ditumbuk sehingga lembut dan lengket, kemudian dibentuk menjadi bulat</p>
<br>
<br>
<br>
</UL>
<UL>
<IMG SRC="Umeboshi R.JPG" ALIGN=LEFT VSPACE=10 HSPACE=40>
<LI>Umeboshi
<p>Asinan buah khas Jepang</p>
<br>
<br>
<br>
<br>
</UL>
<UL>
<IMG SRC="Edamame R.JPG" ALIGN=LEFT VSPACE=10 HSPACE=40>
<LI>Edamame
<p>Kacang kedelai rebus yang disajikan masih dalam bentuk berkulit</p>
<br>
<br>
<br>
</ol>
</UL>
</FONT>
</BODY>
</HTML>

Urutan:
1. Danang
2. Firyal
3. Tika
4. Ulfa
5. Ayu
6. Galih

Jumat, 06 April 2012

Peta Perekonomian Indonesia


Indonesia adalah negara kepulauan yang tersebar dari penjuru sabang sampai merauke. wilayah Indonesia berada pada posisi silang, yang mempunyai arti penting dalam kaitannya dengan iklim dan perekonomian.

A. Keadaan Geografis Indonesia

•           Indonesia merupakan negara kepulauan, terletak di kawasan Asia Tenggara. Indonesia memiliki ± 17.000 buah pulau dengan luas daratan ± 192 juta Ha dan luas perairan ± 325 juta Ha. Dengan terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa, Sumatra, Kalimantan,Sulawesi, dan Irian Jaya

•           Indonesia mempunyai iklim tropic basah yang dipengaruhi oleh angin monsoon barat dan monsun timur. Iklim yang dimiliki ini menyebabkan Indonesia hanya mengenal dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Curah hujan di Indonesia rata-rata 1.600 milimeter setahun. Dengan kondisi iklim yang demikian itu menyebabkan beberapa produk hasil bumi dan industri menjadi sangat spesifik sifatnya. Dengan demikian diperlukan usaha untuk memanfaatkan keunikan produk Indonesia tersebut untuk memenangkan persaingan di pasar lokal maupun dunia.

•           Indonesia kaya akan bahan tambang dan seperti telah sejarah buktikan, salah satu jenis tambang kita, yakni minyak bumi pernah menjadikan negara Indonesia memperoleh dana pembangunan yang sangat besar, sehingga pada saat itu target pertumbuhan ekonomi kita berani ditetapkan sebesar 7,5 % ( masa Repelita II ). Walaupun saat ini minyak bumi tidak lagi menjadi andalan komoditi ekspor Indonesia, namun Indonesia masih banyak memiliki hasil tambang yang dapat menggantikan peran minyak bumi sebagai salah satu sumber devisa negara. Selain minyak bumi Indonesia juga memiliki hasil tambang lain seperti biji besi, timah, tembaga, batu bara, gas bumi dan lain-lain.

B. Mata Pencaharian

Mata pencaharian masyarakat Indonesia sangan beragam berdasarkan lingkungan tempat tinggalnya. kehidupan penduduk dapat dibedakan menjadi dua corak yakni corak kehidupan tradisional (sederhana) dan corak kehidupan modern (kompleks).Mata pencaharian penduduk Indonesia yang memiliki corak sederhana biasanya sangat berhubungan dengan pemanfaatan lahan dan sumber daya alam seperi pertanian, perkebunan dan peternakan juga perikanan. Sementara, mata pencaharian penduduk yang memiliki corak modern biasanya lebih mendekati sektor-sektor yang tidak terlalu berhubungan dengan pemanfaatan lahan dan sumber daya alam biasanya mencakup sektor di bidang jasa, perindustrian, transportasi dan pariwisata.Mata pencaharian sebagian besar penduduk Indonesia, mengarah ke sektor bercocok tanam seperti pertanian dan perkebunan namun tak sedikit juga yang bermata pencaharian berdagang. Karena tanah Indonesia yang sangat subur dengan mengandung berbagai macam mineral didalamnya, mendorong masyarakat Indonesia untuk mengelola dan memanfaatkan kekayaan alam itu untuk bercocok tanam dan menjadikannya sebagai mata pencaharian bagi mereka yang tinggal di dataran tinggi (pegunungan).
Mata pencaharian masyarakat di kota sebagian besar sebagai pegawai kantoran, banyak juga yang berdagang atau membuka bisnis sendiri sebagai mata pencaharian mereka. Perbedaan mata pencaharian antara di kota dengan di desa, dilihat dari lingkungan lahan di pedesaan sebagian besar digunakan untuk pertanian, sedangkan dikota sudah tidak ada lahan yang digunakan untuk penghijauan. Lahan-lahan di perkotaan banyak digunakan untuk pembangunan gedung-gedung bertingkat, perumahan eliet, dan mall-mall besar. Hal ini, dikarenakan daerah perkotaan telah mengalami pengaruh globalisasi yang menyebabkan tingkat perekonomian di kota juga meningkat.

C. Sumber Daya Manusia

v  Pengertian Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menimbulkan banyak masalah bagi negara, jika tidak diikuti dengan peningkatan produksi, dan efisiensi di bidang lainnya. Banyak penduduk akan menambah sumber daya produktif terhadap sumber daya manusia yang belum produktif (anak-anak, manula, pengganguran), yang akibat lanjutnya akan menciptakan masalah-masalah sosial yang cukup rumit. Adapun tindakan-tindakan yang dapat dan telah dilakukan pemerintah adalah:
•           Melaksanakan program keluarga berencana. Dengan program ini diharapkan laju pertumbuhan akan lebih dapat dikendalikan. Dengan program ini pula pemerintah ingin menjelaskan dan membuka kesadaran bahwa 'banyak anak'akan memberi konsekuensi ekonomis yang lebih berat. Secara tidak langsung program keluarga berencana ini ingin memprioritaskan segi kualitas anak, dibanding segi kuantitas.
•           Meningkatkan mutu sumber daya manusia (dengan pendididikan formal maupun informal) yang telah ada, sehingga dapat menunjang peningkatan produktifitas guna mengimbangi laju pertumbuhan penduduknya.

v  Pengertian Penyebaran Penduduk
Penyebaran penduduk yang tidak merata menyebabkan tidak seimbangnya kekuatan ekonomi secara umum. Akibat lanjutnya adalah terjadinya ketimpangan daerah miskin dan daerah kaya. Daerah yang tampak menguntungkan (khusus Pulau Jawa) akan menjadi serbuan dan perpindahan penduduk dari daerah lainnya. Akibatnya daerah di luar pulau jawa yang memang telah ketinggalan dari segiekonomi, menjadi semakin tertinggal.
 Faktor-faktor yang memppengaruhi penyebaran dan kepadatan penduduk tiap-tiap daerah atau negara sebagai berikut:
   1. Faktor Fisiografis
   2. Faktor Biologis
   3. Faktor Kebudayaan dan Teknologi

v  Pengertian Angkatan Kerja

Tidak seimbangnya beban penduduk antar daerah itu akan berdampak terpusatnya modal di daerah tertentu saja. Dampak lainnya adalah mengumpulnya tenaga kerja di Pulau Jawa sehingga persaingan tenaga kerja (penawaran) sangat tinggi. Dengan kondisi tersebut bisa dilihatbahwa upah tenaga kerja akan menjadi rendah (sesuai dengan hukum penawaran). Rendahnya tingkat upah akan berakibat timbulnya kesengsaraan dan pengganguran, dan tentu saja masalah kriminalitas akan semakin menggejala. Sebaliknya di luar Pulau Jawa akan terjadi kekurangan tenaga kerja sehingga upah akan tinggi. Hal inilah yang menyebabkan biaya produksi di luar Pulau Jawa sangat tinggi, begiti pula dengan biaya transportasi. Maka secara tidak langsung kondisi ini akan menyebabkan tururnya pertumbuhan Industri dan secara otomatis akan menghambat pertumbuhan ekonomi secara nasional. Tindakan yang dapat dan telah dilakukan pemerintah adalah:
•           Penyelenggaraan program transmigrasi, sehingga akan jadi pemerataan sumber daya kedaerah-daerah yang masih membeutuhkan. Dengan program ini diharapkan para peserta transmigran dapat meninggalkan ketidakproduktifan mereka, justru mereka mempunyai kesempatan memperbaiki ekonomi mereka dengan mengembangkan daerah baru yang mereka tempati. Suatu pekerjaan yang tidak mudah, namun juga suatu hal yang tidak mustahil untuk berhasil.
•           Memperbaiki dan menciptakan lapangan-lapangan pekerjaan baru di daerah-daerah tertinggal. Sehingga penduduk sekitar tidak perlu ke kota atau Pulau jawa untuk bisa bekerja. Dengan demikian arus urbanisasi dari desa ke kota, dari luar pulau Jawa dapat dikurangi. Di dalam GBHN sendiri perluasan dan pemerataan lapangan pekerjaan serta mutu dan perlindungan tenaga kerja merupakan kebijaksanaan pokok yang sifatnya  menyeluruh di semua sektor. Perogram-program pembangunan sektoral atau regional perlu selalu mengusahakan terciptanya perluasan kesempatan kerja sebanyak mungkin, sehingga dapat meningkatkan produksi.

v  Pengertian Sistem Pendidikan

Pendidikan adalah Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Sistem pendidikan yang ada di Indonesia sudah di susun sedemikian rupa agar peserta didik yang tidak lain adalah anak bangsa bisa bersaing pada persaingan global yang makin lama makin ketat dalam persaingan terutama di bidang ilmu dan teknologi. Dari situlah sistem pendidikan di Indonesia perlu mendapatkan perhatian khusus agar bisa bersaing dengan Negara-negara berkembang bahkan dengan Negara maju.
Tetapi sistem pendidikan di indonesia masih sangat memperihatinkan, terlihat dari masih banyaknya murid murid yang putus sekolah di daerah pelosok. Berbagai alasan mengapa mereka bisa putus sekolah, banyak yang dikarenakan terhalang masalah biaya. Walaupun pemerintah sudah memberikan dana BOS tetapi entah kenapa masih banyak anak bangsa yang tidak mendapatkan pendidikan di bangku sekolah. Saran saya, seharusnya pemerintah lebih memperhatikan pendidikan untuk di wilayah wilayah pelosok atau pedalaman, karena mereka adalah calon penerus bangsa.

D. Investasi
    Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.
     Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Investasi adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.
     Untuk memperoleh suatu pertumbuhan ekonomi yang tinggi dalam proses pembangunan di Indonesia, terkumpulnya modal dan sumber daya sebagai investasi, menduduki peran yang sangat penting. Dalam kondisi tertentu masih sulit untuk mengharapkan dana investasi dari masyarakat, perlu dilakukan upaya-upaya tambahan guna membantu memenuhi kebutuhan dana investasi pembangunan. Upaya-upaya tersebut adalah :
a. Lebih mengembangkan ekspor komoditi non-migas, sehingga sacara absolut dapat meningkatkan penerimaan pemerintah dari sektor luar negeri
b. Mengusahakan adanya pinjaman luar negeri yang memiliki syarat lunak, serta menggunakannya untuk kegiatan investasi yang menganut prinsip prioritas
c. Menciptakan iklim investasi yang menarik dan aman bagi para penanam modal asing, sehingga makin banyak PMA yang masuk ke Indonesia
d. Lebih menggiatkan dan menyempurnakan sistem perpajakan dan perkreditan, terutama kredit untuk golongan ekonomi, agar mereka secepatnya dapat berjalan bersama dengan para pengusaha besar dalam rangka peningkatan produktifitas.


Sumber :
§  http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/perekonomian_indonesia/bab3-peta_perekonomian_indonesia.pdf
§  id.wikipedia.org/wiki/Geografi_Indonesia
§  http://purnama110393.wordpress.com/2011/04/18/mata-pencaharian-penduduk-indonesia/

Perkembangan Strategi dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia


A. Macam-macam strategi pembangunan ekonomi


I.          Strategi Pertumbuhan

Strategi pembangunan ekonomi suatu negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal, dan juga bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah dan memusat, sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat ke bawah ( trickle – down – effect ) pendistribusian kembali. Jika terjadi ketidak merataan hal tersebut merupakan prasyarat terciptanya pertumbuhan ekonomi. Kritik paling keras dari strategi yang pertama ini adalah bahwa pada kenyataan yang terjadi adalah ketidak merataan yang semakin tajam.

II.         Strategi Pembangunan dengan Pemerataan

Inti dari konsep strategi ini adalah dengan ditekankannya peningkatan pembangunan melalui teknik sosial engineering, seperti halnya melalui penyusunan perencanaan induk, dan paket program terpadu.

III.        Strategi Ketergantungan

Inti dari konsep strategi tergantungan adalah :
- Kemiskinan di negara – negara berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan negara tersebut dari pihak / negara lainnya.

- Teori ketergantungan ini kemudian dikritik oleh Kothari dengan mengatakan “Teori ketergantungan tersebut memang cukup relevan namun sayangnya telah menjadi semacam dalih terhadap kenyataan dari kurangnya usaha untuk membangun masyarakat sendiri (Self Development).

IV.        Strategi yang Berwawasan Ruang

Strategi ini dikemukakan oleh Myrdall dan Hirschman, yang mengemukakan sebab-sebab kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah yang lebih kaya/maju.
Menurut mereka kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah maju dikarenakan kemampuan/pengaruh menyetor dari kaya ke miskin (Spread Effects) lebih kecil daripada terjadnya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya (Back-wash-effects). Perbedaan pandangan kedua tokoh tersebut adalah, bahwa Myrdall tidak percaya bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai, sedangkan Hirschman percaya, sekalipun baru akan tercapai dalam jangka panjang.

V.         Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok

Sasarana dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal. Strategi ini selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun 1975, dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran. Oleh karena itu sebaiknya usaha-usaha diarahkan pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan kebutuhan pokok dan sejenisnya.


B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Strategi Pembangunan Ekonomi

Meninjau faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi pembangunan ekonomi, pasti yang menjadi pertanyaan adalah “apa tujuan yang hendak dicapai?”. Apabila yang ingin dicapai adalah tingkat pertumbuhan yang tinggi, maka faktor yang mempengaruhi digunakannya strategi tersebut yaitu :
1.         Tingkat pertumbuhan ekonomi yang rendah
2.         Akumulasi kapital yang rendah
3.         Tingkat pendapatan pada kapital yang rendah
4.         Struktur ekonomi yang berat ke sektor tradisional yang juga kurang berkembang.
Faktor yang mempengaruhi diberlakukannya strategi pembangunan yang berorientasi pada penghapusan kemiskinan pada dasarnya dilandasi oleh keinginan bahwa kemiskinan harus segera diatasi.

C. Strategi pembangunan ekonomi Indonesia

Melihat perkembangan ekonomi di Indonesia saat ini cukuplah baik. Namun tetap masih ada masalah dalam masalah ekonomi di Indonesia yaitu masalah pada korupsi. Sangat sulit memberantas korupsi di Indonesia, ini lah kendala yang masih terjadi pada strategi pembangunan ekonomi Indonesia.   Bukan hanya itu, tetapi kenyataannya nampak adanya kecenderungan lebih memperhatikan pada tujuan-tujuan politik dan kurang memperhatikan pembangunan ekonomi.

Pada awal Orde Baru, strategi pembangunan di Indonesia lebih diarahkan pada tindakan pembersihan dan perbaikan kondisi ekonomi yang mendasar, terutama usaha-usaha untuk menekan laju inflasi yang sangat tingi (Hyper Inflasi).
Strategi-strategi tersebut kemudian dipertegas dengan ditetapkan sasaran-sasaran dan titik berat setiap Repelita, yakni :
•           REPELITA I : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dan industri yang mendukung sektor pertanian meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
•           REPELITA II : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya. 
•           REPELITA III : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
•           REPELITA IV : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri sendiri, baik industri ringan yang akan terus dikembangkan dalam Repelita-repelita selanjutnya meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.

D.        Perencanaan Pembangunan

1.         Manfaat dari perencanaan :

•           Standar pelaksanaan dan pengawasan
•           Pemilihan berbagai alternative terbaik
•           Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan
•           Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
•           Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
•           Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait, dan,
•           Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.


2.         Periode perencanaan pembangunan :

Periode Orde Baru, dibagi dalam :
• Periode 1945 – 1950
• Periode 1951 – 1955
• Periode 1956 – 1960
• Periode 1961 – 1966

Periode Setelah Orde Baru, dibagi dalam :
• Periode 1966 s/d periode stabilisasi dan rehabilitasi
• Periode Repelita I     : 1969/70 – 1973/74
• Periode Repelita II    : 1974/75 – 1978/79
• Periode Repelita III   : 1979/80 – 1983/84
• Periode Repelita IV  : 1984/85 – 1988/89
• Periode Repelita V   : 1989/90 – 1993/94



Sumber :